Gogo mau share nih konsepsi pacaran dari sudut pandang akuntansi, boleh tidak inih?
1. Jadi pacaran itu bisa diibaratkan kayak konstruksi aset, (di mana aset yang dibangun=pernikahan/rumah tangga)
2. Nah dalam akuntansi, biaya yang keluar selama masa konstruksi aset akan dikapitalisasikan dan menjadi struktur cost dari aset tersebut
3. Nah sama juga kayak pacaran, jadi biaya yang keluar sama pacaran itu dikapitalisasi ke aset rumah tangga
4. Semakin lama pacaran, expense yang harus dikapitalisasi akan semakin besar dan akan menambah book value dari aset
5. Tapi masalahnya, kalo ngeliat dari sudut pandang finance, present value dari aset yang terlalu lama dikonstruksi akan rendah
6. Hal ini menyebabkan harus ada revaluasi aset karena ada perbedaan book value dengan fair value aset, dan berdampak pada pengakuan loss
7. Jelas loss tersebut akan membuat laba menurun, artinya profitabilitas turun, kinerja dianggap buruk, dan harga saham jatuh
8. Belum lagi kalo ngeliat dari sisi risk, kalo terlalu lama pacaran, risknya meningkat, sehingga menyebabkan kegagalan completion asset
9. Kalo kapitalisasi uda berlangsung tp di tengah jalan akhirnya ga jd dilanjutkan, apa akibatnya? Betul. Write off asset
10. Kalo write off, jelas akan terjadi loss, dan seluruh expense yang udah muncul hanya akan menjadi sunk cost
11. Jadi, kesimpulannya, tidak usah pacaran, lebih baik ta’aruf atau langsung nikah aja, wkwkwk
Komentar Terbaru