Oleh: Elychia Roly Putri/Nelly Yulinda/Hajrahwati/Borisma Anastasia Sinaga
Penyunting Tulisan: Astrid Mega A
Terdapat 2 (dua) jenis dalam penganggaran pada sektor publik, yaitu anggaran tradisional dan anggaran pendekatan New Public Management (NPM).
Pada halaman ini, akan dibahas mengenai salah satu jenis penganggaran sektor publik yaitu anggaran tradisional.
Sistem Anggaran Tradisional (Traditional Budgeting System) adalah suatu cara penyusunan anggaran dimana tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Adapun dua ciri utama dalam pendekatan Sistem Anggaran Tradisional yaitu cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism. Penjelasannya, penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat. Bersifat incrementalism artinya menambah dan mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yg sudah ada dengan data tahun sebelumnya. Masalah utama Sistem Anggaran Tradisional adalah tidak memperhatikan konsep Value For Money (VFM). Terdapat tiga konsep dalam VFM yaitu Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas.
Ciri kedua dalam Sistem Anggaran Tradisional yaitu struktur dan susunan anggaran yang bersifat Line-item. Bersifat Line-item didasarkan atas sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Masalah utama Sistem Anggaran Tradisional adalah tidak mampu mengungkapkan besarnya dana dikeluarkan untuk setiap kegiatan. Metode Line-item budget tidak memungkinkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran.
Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur Line-item dilandasi alasan adanya orientasi Sistem Anggaran Tradisional yang dimaksud untuk mengontrol pengeluaran. Sistem Anggaran Tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran seperti pendapatan dari pemerintah atasan, dan sebagainya.
Terdapat beberapa karakteristik pada Sistem Anggaran Tradisional, yaitu:
- sentralisasi,
- berorientasi pada input,
- tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang,
- Line-item & incremantalism.
- batasan departemen yang kaku,
- menggunakan aturan klasik,
- vote accounting,
- prinsip anggaran bruto,
- bersifat tahunan.
Pada penerapan Sistem Anggaran Tradisional memiliki kelebihan dan kelemahan, antara lain:
Kelebihan:
- Penyusunannya relatif mudah, sehingga dapat mengatasi rumitnya proses penyusunan anggaran;
- Tidak memerlukan pengetahuan tinggi untuk memahami program-program baru karena banyak dari kegiatan tersebut dilanjutkan dari tahun sebelumnya.
Kelemahan:
- Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang;
- Sekat antara departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai dan berpeluang menimbulkan konflik;
- Overlapping, kesenjangan dan persaingan antar departemen;
- Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran investasi/ modal.
Komentar Terbaru