Oleh: Nuraeni, Adi Putra Setianto, Rizqi Irma Oktavi, Yuni Ira Mulia Sari, Annisa Dwi Agustina
Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO,1979). Jadi produktivitas terkait dengan keluaran dan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran berdasarkan kombinasi masukan. Contohnya untuk menghasilkan keluaran berupa semen diperlukan kombinasi masukan berupa bahan baku, tenaga kerja,energi dan aset tetap.
Tidak semua pusat pertanggungjawaban dapat diukur kinerjanya dengan produktivitas. Pusat pertanggungjawaban yang dapat diukur kinerjanya adalah pusat pertanggungjawaban yang outputnya dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini karena produktivitas itu rasio antara keluaran dan masukan. Pusat biaya kebijakan yang keluarannya tidak dapat diukur secara kuantitatif misalnya departemen humas, SDM, dan Akuntansi. Sementara itu, pusat biaya teknik dan biaya kebijakan yang outputnya dapat diukur secara kuantitatif, misalnya pusat laba dan pusat investasi.
Pengukuran produktivitas dapat bersifat prospektif dan berfungsi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan strategis. Selain itu, pengukuran produktivitas juga untuk menilai apakah efesiensi produktif meningkat atau menurun. Hal ini berguna sebagai informasi untuk menyusun strategi bersaing dengan perusahaan lain, sebab perusahaan yang produktivitasnya rendah biasanya kurang dapat bersaing dengan perusahaan yang produktivitasnya tinggi.
Perusahaan dapat mencapai produktivitas yang tinggi dengan berbagai cara. Salah satunya melalui perbaikan alat atau peningkatan mutu SDM produktivitas perusahaan. Produktivitas juga penting dalam meningkatkan dan mempertahankan kerberlangsungan perusahaan. Dalam menghasilkan barang/jasa tidak lepas dari peningkatan mutu tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas. Ketika produktivitas perusahaan meningkat, maka akan meningkatkan keberlangsungan hidup perusahaan.
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara terpisah atau secara total dalam menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas dibagi dua, pertama pengukuran produktivitas parsial dan kedua pengukuran produktivitas total. Pengukuran produktivitas parsial (partial productivity measurement) itu pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada suatu saat. Sementara pengukuran produktivitas total (total productivity measurement) adalah pengukuran produktivitas untuk semua masukan pada suatu saat.
Penyunting Tulisan: Malinda Sari Sembiring
Komentar Terbaru