Dua Perspektif Utama dalam Akuntansi Manajemen

Dua Perspektif Utama dalam Akuntansi Manajemen

Oleh: Nuraeni, Adi Putra Setianto, Rizqi Irma Oktavi, Yuni Ira Mulia Sari, Annisa Dwi Agustina

Akuntansi manajemen memiliki dua perspektif yang menjelaskan asal dari akuntansi manajemen itu sendiri. Perspektif pertama adalah perspektif ekonomi sedangkan perspektif kedua adalah perspektif non-ekonomi.

Perspektif ekonomi ini menyatakan bahwa praktik akuntansi manajemen timbul dari sektor swasta atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk membantu mendukung operasional perusahaan. Menurut Kaplan (1987), pendekatan ini mulai diterapkan pada awal tahun 1900-an. Pada periode tersebut dibutuhkan efisiensi dalam aktivitas produksi perusahaan. Jadi, banyak perusahaan yang mulai mencoba melakukan tindakan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Contohnya, meng-hire karyawan dalam jangka panjang serta pemisahan tugas antara pemilik dengan manajer, termasuk penerapan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan dan mengevaluasi efisiensi perusahaan. (lebih…)

Provisi dan Kontinjensi

Provisi dan Kontinjensi

Oleh: Aisyah Aulia Vianida, Arif Swandaru, Ria Guslimawati, Ivana Purnamasari, Hardianty Munawir

Pada dasarnya dalam dunia bisnis perusahaan pasti pernah terlibat dalam situasi dimana terjadi ketidakpastian. Hal ini bisa berupa kewajiban untuk mentransfer kas atau aset yang lain telah timbul atau berapa jumlah yang akan diminta untuk melunasi suatu kewajiban. Contoh ketidakpastian misalnya ada perusahaan yang terkena kasus hukum, tapi pada 31 Desember atau saat tutup buku belum jelas apakah perusahaan harus membayar denda atau terbebas dari tuntutan. Adanya ketidakpastian seperti contoh di atas membuat perusahaan harus membuat sebuah provisi atau kontinjensi. (lebih…)

Properti Investasi dan Aset Tetap

Properti Investasi dan Aset Tetap

Oleh: Aisyah Aulia Vianida, Arif Swandaru, Ria Guslimawati, Ivana Purnamasari, Hardianty Munawir

Properti investasi dan aset tetap merupakan komponen aset tidak lancar. PSAK  13 memberikan panduan mengenai pengaturan properti investasi, sementara PSAK 16 memberikan penjelasan terkait aset tetap.

Definisi aset tetap adalah aset berwujud yang a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi, direntalkan pada pihak lain untuk tujuan administratif, dan b)diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 periode. Aset tetap adalah aset berwujud, punya bentuk fisik seperti tanah dan bangunan. Beda dengan paten/merek dagang yang tidak punya bentuk fisik. Aset tetap memiliki tujuan penggunaan khusus yakni untuik produksi, atau direntalkan dengan tujuan administratif. Jadi, aset seperti tanah yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual bukan aset tetap. Aset tetap termasuk ke dalam aset tidak lancar karena diharapkan akan digunakan untuk lebih dari satu  periode akuntansi. (lebih…)

Intangible Assets

Intangible Assets

Oleh: Aisyah Aulia Vianida, Arif Swandaru, Ria Guslimawati, Ivana Purnamasari, Hardianty Munawir

Pernah dengar usaha Franchise? Nah salah satu contoh paling dekat dengan #IntangibleAssets adalah usaha ini. Franchise merupakan kontrak antara dua pihak untuk sebuah produk atau jasa maupun lisensi merek dagang dalam hal memberikan izin untuk menjual barang tertentu dengan jangka waktu yang tertentu pula. (lebih…)

Non Current Assets Held for Sale

Non Current Assets Held for Sale

Oleh: Aisyah Aulia Vianida, Arif Swandaru, Ria Guslimawati, Ivana Purnamasari, Hardianty Munawir

Non Current Assets Held for Sale (NCAHFS) atau Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur dalam PSAK 58. NCAHFS terdiri dari dua kata penting: (1) aset tidak lancar, (2) tersedia untuk dijual.

Aset Tidak Lancar berarti aset ini tidak memenuhi definisi aset lancar misalnya peralatan, tanah, dan bangunan. Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan usaha sehingga dapat ditarik kesimpulan suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk  menjualnya. (lebih…)