Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang kepada jenjang yang lebih rendah. Suatu organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan pada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah atau karyawan untuk membuat keputusan.

ALASAN MELAKUKAN DESENTRALISASI

  • Mengumpulkan dan menggunakan informasi local
    Kualitas keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia, dalam perusahaan mungkin saja manajer pusat tidak mengetahui kondisi local sehingga dibutuhkan informasi local dalam mengendalikan usaha, dalam hal ini diperlukan informasi dari manajer pada jenjang yang lebih rendah, yang berhubungan dekat dengan kondisi-kondisi pengoperasian mempunyai akses untuk informasi ini.
  • Fokus manajemen pusat.
    Keputusan-keputusan operasional perusahaan yang terdesentralisasi akan menberi kemudahan bagi manajemen pusat, dalam hal ini manajemen pusat bebas untuk menangani perumusan perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.
  • Melatih dan memotivasi manajer
    Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang lebih tinggi. Desentralisasi merupakan suatu wadah untuk melatih manajer tingkat bawah untuk mulai bertanggung jawab dan membuat keputusan sesuai dengan tanggung jawabnya, ini akan memacu para manajer untuk memiliki insiatif dan kreatifitas yang tinggi.
  • Meningkatkan daya saing
    Salah satu cara terbaik untuk lebih meningkatkan kinerja sebuah perusahaan atau pabrik adalah dengan memperkenalkan lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan pasar.

KEUNTUNGAN DESENTRALISASI

  • Pengambilan dan kualitas keputusan lebih cepat dan baik.
    Dengan adanya desentralisasi tentu pengambilan keputusan operasi dapat lebih cepat karena langsung dilaksanakan oleh manajer pelaksana dan juga menghasilkan kualitas keputusan yang baik sebab para manajer tingkat yang lebih rendah mempunyai pengetahuan yang terbaik tentang kondisi setempat, oleh karena itu mereka memilki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan manajer tingkat di atas.
  • Manajemen teras dapat lebih berkonsentrasi pada isu-isu kebijakan dan perencanaan strategic.
    Desentralisasi memberikan kebebasan kepada manajer manajer pelaksana untuk bertanggung jawab dan mengambil keputusan terhadap unit- unit yang menjadi tanggung jawabnya. Keputusan- keputusan harian dibuat oleh manajer pelaksana, sehingga manajemen teras dapat lebioh focus dan berkosentralisasi pada isu kebijakan dan perencanaan strategic.
  • Memotivasi manajer pelaksana untuk mencapai tujuan perusahaan.
    Manajer pelaksana yang bertanggung jawab terhadap keputusan harian perusahaan tentu akan mengetahui informasi secara detail mengenai kondisi perusahaan. Desentralisasi memicu manajer pelaksana untuk berinisiatif melakukan hal terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • Menyediakan alat yang baik bagi manajemen teras untuk menilai untuk menilai potensi para manajer pelaksana untuk naik ke jenjang manajemen yang lebih tinggi.

UNIT- UNIT DESENTRALISASI

  1. Pembagian berdasarkan barang dan jasa yang diproduksi. Contoh, divisi Pepsi, Coke dan lain-lain.
  2. Pembagian menurut garis geografis. Misalnya, UAL, Inc. (induk perusahaan United Airline) memiliki sejumlah divisi regional Asia/Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Karibia.
  3. Pembagian berdasarkan jenis pertanggungjawaban yang diberikan kepada manajer divisi. Pusat pertanggungjawaban terdiri dari pusat investasi, pusat laba, pusat pendapatan dan pusat biaya.

Pengorganisasian divisi-divisi sebagai pusat pertanggungjawaban menciptakan kesempatan pengendalian divisi melalui penggunaan akuntansi pertanggungjawaban.

KELEMAHAN DESENTRALISASI

  1. Para manajer mungkin membuat keputusan-keputusan yang hanya menguntungkan divisi yang dipimpinnya saja, yang mengakibatkan kerugian organisasi secara keseluruhan.
  2. Para manajer mempunyai kecenderungan untuk memiliki sendiri unit organisasi penghasil jasa yang sebenarrnya akan lebih murah jika jasa tersebut disediakan secara terpusat
  3. Di perusahaan- perusahaan besar sulit untuk mengukur prestasi seluruh unit organisasi dengan system yang sama.

Upaya mengatasi kelemahan tersebut yaitu:
1. Keputusan- keputusan tertentu haruslah dipusatkan, misalnya segala keputusan menyangkut pertanggungan asuransi yang menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
2. Sistem akuntansi pertanggungjawaban haruslah dibentuk, sehingga keputusan manajerial akan menguntungkan pada segmen atau unit yang bersangkutan namun bagi perusahaan secara keseluruhan.