Hallo! Selamat malam Sob, bagaimana Jum’at malam kalian? Pastinya harus semangat ya sob, gaboleh sedih2 ah sob. Daripada sedih, mending kita belajar yukyuk. Di malam yang bahagia ini, Gogo kembali hadir dengan membawakan materi yang ringan nan bermanfaat, dan kali ini Gogo akan diskusi bareng sama anak Akmen nih sob. Kira – kira malam ini Gogo mau bahas apa ya? Apa? Akmen? Oh itu pasti. Materi nya apa yah? Hmm yaitu… Jadi, malam ini Gogo akan bahas tentang “Inventory and Pricing Decisions”. Yap Dalam akuntansi persediaan harus ditentukan apakah suatu persediaan merupakan beban atau merupakan aktiva. Dengan adanya pricing decisions ini sendiri diharapkan agar jumlah persediaan tetap seimbang ya sob. Gimana nih sob makin penasaran kan dengan materi akmen kali ini? Kira-kira sobat gogo udah punya bayangan nggak nih tentang materi kita kali ini? Yaps, dari judulnya aja pasti sobat Gogo sudah punya bayangan nih tentang pembahasan malam ini, Hihi. Jadi, malam ini kita akan membahas tentang apa sih Inventory and Pricing Decisions itu ? dan faktor-faktor apa saja sih yang mempengaruhi pricing decisions itu?.

Nah daripada penasaran, langsung aja yuk kita bahas tentang “Inventory and Pricing Decisions”

Yuk Simak!!

  1. Definisi Inventory

Sebelum kita bahas tentang Inventory, sobat Gogo harus tau dulu nih mengenai apa sih yang dimaksud dengan Inventory? Terus apa saja sih yang ada di dalam Inventory itu? Nah, jadi gini sob, Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Selanjutnya, Persediaan (Inventory) itu sendiri merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan. Oh ya sobat gogo udah pada tahu belum sih apa itu inventory perusahaan dagang dan inventory perusahaan industri (manufaktur)?. kalau belum tahu simak penjelasan gogo berikut ini yaa ..

  1. Inventory perusahaan dagang
    Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan.
  2. Inventory perusahaan industri (manufaktur)
    Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.

Misalnya : Perusahaan industri permintaan kapas, bahan bakunya adalah kapas dari petani atau perkebunan, diolah menjadi benang, benang merupakan barang jadi baginya. Sedangkan perusahaan industri kain bahan bakunya adalah benang yang diolah menjadi kain sebagai barang jadi, dan perusahaan industri pakaian jadi membutuhkan bahan baku kain dan seterusnya.

Berdasarkan pengertian diatas, sobat gogo tentunya sudah tahu dong bahwa perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).

  1. Jenis-Jenis Persediaan

Selanjutnya sob, Gogo akan membahas tentang jenis-jenis persediaan nih sob. Dari penjelasan diatas, sobat Gogo pasti sudah tahu kan jenis-jenis persedian ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Nah untuk lebih jelasnya simak pembahasan dibawah ini ya sob!

  1. Bahan bakuadalah barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
  2. Barang dalam proses adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek lamanya produksi. Dalam rangka memperpendek waktu produksi salah satu cara adalah dengan menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan bisa dipercepat. Cara laian adalah dengan membeli bahan-bahan dan bukan membuatnya sendiri.
  3. Barang Jadiadalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil (marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barang-barang tercatat sebagai persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko penagihan piutang.
  4. Penentuan Kuantitas Persediaan.

Untuk menentukan jumlah barang yang masih dikuasai oleh perusahaan pada suatu saat dapat ditentukan melalui beberapa cara nih sob, apa saja sih caranya? Simak penjelasan gogo berikut ini ya..

Yap, berikut cara-cara untuk menentukan kuantitas persediaan nih sob, yaitu :

  1. Stock opname: perhitungan barang pada awal dan akhir periode yang dihitung, cara ini merupakan ketentuan yang harus dilakukan oleh manajemen untuk menentukan jumlah persediaan akhir, sebagai salah satu persyaratan memperoleh unqualified opinion.
  2. Menggunakan metode pencatatan perpetual ini disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.
  3. Menggunakan metode gabungan antara metode pencatatan perpetual dengan stock opname.
  4. Menggunakan metode penilaian berdasarkan hubungan agregatif, yaitu gross profit method dan realized inventory method.

Penyajian laporan laba rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu all inclusive concept of income (AICI) dan current operating concept of income (COCI). Dari kedua metode tersebut metode penyajian yang banyak mengandung kelemahan untuk penyajian persediaan adalah AICI, kelemahan-kelemahan tersebut dapat kita lihat sbb:

  1. Metode stock opname atau periodic method:
    Persediaan yang merupakan komponen cost of goods sold (CGS) maka perhitungan kuantitas persediaan yang dilakukan dengan stock opname tergantung dari kelengkapan data/catatan dan perhitungan barang. Dengan cara ini perhitungan persediaan yang dibebankan pada CGS ada kemungkinan overstatement, karena hanya membandingkan dan menghitung jumlah barang yang dimiliki dikurangi dengan persediaan akhir. Sehingga kalau terjadi adanya barang yang hilang, rusak, menguap, turun kualitasnya dsb, maka hal ini bila tidak terungkap akan menyebabkan laporan laba – rugi tidak atau kurang informative. Karena adanya kerugian-kerugian yang seharusnya diperlukan sebagai kerugian extraordinary item, kemudian dengan perhitungan stock opname secara berkala tidaklah cukup sebagai dasar pembuatan keputusan yang bersifat manajerial secara cepat.
  2. Metode perpetual 
    Dalam metode perpetual ini terdapat kelemahan pada saat menentukan nilai dan jumlah barang, karena dengan metode pencatatan yang kontinyu ini berarti saldo persediaan setiap saat dapat diketahui, namun perlu diperhatikan bahwa dengan hanya menghitung jumlah barang bedasarkan catatan akan mengakibatkan nilai persediaan overstatement, karena adanya persediaan yang rusak dsb. Oleh karena itu yang lebih tepat dalam menentukan jumlah inventory adalah kalau menggunakan metode gabungan antara metode perpetual dengan stock opname.
  3. Metode agregatif 
    Dalam metode ini kesulitannya sama dengan kesulitan yang dialami metode perpetual, kalau dalam hal pembahasannya adalah masalah penentuan harga persediaan. Dalam metode ini juga lebih tepat kalau penentuan jumlah dan nilai persediaan dikombinasi dengan stock opname.

tertentu, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai karena kapasitas yang tersedia lebih banyak daripada yang digunakan. Contohnya : banyak organisasi memperoleh berbagai kapasitas pelayanan multiperiode dengan membayar tunai dimuka atau membuat kontrak eksplisit yang memerlukan pembayaran tunai secara periodik. Contoh lainnya yaitu pembebanan tahunan yang berhubungan dengan kategori multiperiode tidak bergantung pada penggunaan actual sumber daya. Pembebanan-pembebanan tersebut didefinisikan sebagai biaya tetap terikat (committed fixed cost) dan menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang.

  1. Biaya-biaya yang Harus Dimasukkan dalam Persediaan

Salah satu masalah paling penting dalam menangani persediaan berhubungan dengan berapa jumlah persediaan yang harus yang dicatat dalam akun. Pembelian (akuisisi) persediaan, seperti aktiva lain, umumnya di perhitungkan atas dasar biaya. 
a. Biaya produk 
Biaya produk (product cost) adalah biaya yang “melekat” pada persediaan dan di catat dalam akun persediaan. Biaya-biaya ini berhubungan langsung dengan transfer barang kelokasi bisnis pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi yang siap di jual. Beban seperti itu mencakup ongkos pengangkutan barang yang di beli, biaya pembelian langsung lainnya, dan biaya tenaga kerja serta produksi lain nya yang dikeluarkan dalam memproses barang ketika dijual. Namun karna adanya kesulitan praktis dalam mengalokasikan biaya dan beban, maka tidak dimasukkan dalam penilaian persediaan. 
b. Biaya periode 
Beban penjualan (selling expenses) dan, dalam kondisi yang biasa, beban umum serta adminstrasi tidak dianggap berhubungan langsung dengan akuisisi atau produksi barang dan, karenanya, tidak dianggap sebagai bagian dari persediaan. Biaya semacam itu disebut dengan biaya periode secara konseptual, beban ini merupakan biaya dari produk seperti halnya harga beli awal dan ongkos pengangkutan.

c. Biaya bunga

Biaya yang berhubungan dengan penyiapan persediaan agar siap dijual biasanya di bebankan pada saat dikeluarkan. Argumen penting untuk pendekatan ini adalah bahwa biaya bunga merupakan biaya pembiayaan. 
d. Biaya manufaktur 
Sepertitelah dibahas sebelumnya, sebuah bisnis yang membuat barang mengunakan persediaan- bahan baku,barang dalam proses, barang jadi. Barang dalam proses dan barang jadi meliputi bahan, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur. Biaya overhead manufaktur meliputi bahan tidak langsung,tenaga kerja tidak langsung dan pos-pos seperti penyusutan , pajak,asuransi, pemanas, dan listrik yang dibutuhkan dalam proses manufaktur.

  1. Harga Pokok Penjualan

Tujuan pokok akuntansi persediaan adalah menetapkan secara layak hasil usaha selama satu periode dengan mengaitkan pendapatan terhadap biaya untuk memperoleh dan mempertahankan penghasilan tersebut. Dalam akuntansi persediaan harus ditentukan apakah suatu persediaan merupakan beban atau merupakan aktiva. Jika persediaan telah terjual maka persediaan tersebut akan dilaporkan sebagai beban atau merupakan komponen dari harga pokok penjualan, sebaliknya jika persediaan tersebut masih merupakan milik perusahaan (belum terjual) maka akan dilaporkan sebagai aktiva lancar perusahaan.

Menurut PSAK no 14, jika barang dalam persediaan di jual, maka nilai tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan atas penjualan tersebut. Proses pengakuan nilai tercatat persediaan yang telah dijual sebagai beban menghasilkan pengaitan (matching) beban dengan pendapatan. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya laba harus dihitung terlebih dahulu besarnya harga pokok penjualan. Persediaan yang dibeli atau dibuat selama suatu periode ditambahkan ke persediaan awal dan jumlah biaya persediaan ini disebut dengan harga pokok barang tersedia untuk dijual. Pada akhir periode akuntansi, jumlah biaya yang tersedia untuk dijual dialokasikan antara persediaan yang masih tersisa (dicatat di neraca sebagai aktiva) dan persediaan yang dijual selama periode (dilaporkan dalam laba rugi sebagai biaya, harga pokok penjualan). Secara ringkas dapat kita ilustrasikan sebagai berikut ini ya sob:


Penjualan barang dagangan                                                                       XXX 
Harga pokok penjualan terdiri dari: 
Persediaan 1 Jan 2018                             XXX 
Pembelian                                                XXX 
(Retur pembelian)                                   (XXX) 
(Potongan pembelian)                             (XXX) 
Pembelian bersih                                                         XXX 
Persediaan tersedia untuk dijual                                  XXX 
Persediaan 31 Des 2018                                            (XXX) 
Harga pokok penjualan barang dagangan                                                 (XXX) 
Laba/(Rugi) kotor                                                                                      XXX

Dalam menentukan harga perolehan dan harga pokok persediaan akan dipengaruhi oleh sistem pencatatan dan sistem penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Sistem pencatatan perrsediaan akan gogo jelaskan di bawah ini ya sob, simak terus ya!.

  1. Sistem Pencatatan Persediaan

Untuk dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode dan menetapkan biaya persediaan selama satu periode, sistem persediaan yang digunakan adalah:

  1. Sistem Periodik (Fisik), yaitu pada setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barang-barang yang ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya. Perusahaan yang menerapkan sistem periodik umumnya memiliki karakteristik persediaan yang beraneka ragam namun nilainya relatif kecil. Sebagai ilustrasi adalah kios majalah di sebuah pusat perkantoran dan pertokoan yang menjual berbagai jenis majalah, koran, alat tulis, aksesoris handphone, dan gantungan kunci. Jenis persediaan beraneka ragam namun nilainya relatif kecil sehingga tidaklah efisien jika harus mencatat setiap transaksi yang nilainya kecil namun frekuensi transaksi tinggi. Meskipun demikian sebenarnya pada saat ini alasan tersebut dapat diabaikan dengan adanya teknologi komputer yang memudahkan pencatatan transaksi dengan frekuensi tinggi, misalnya seperti di toko retail.
  2. Sistem Permanen (Perpetual), yaitu melakukan pembukuan atas persediaan secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem perpetual ini seringkali digunakan dalam hal persediaan memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui posisi persediaan pada suatu waktu sehingga perusahaan dapat mengatur pemesanan kembali persediaan pada saat mencapai jumlah tertentu. Misalnya persediaan alat rumah tangga elektronik (mesin cuci, kulkas, microwave).

Perbedaan penggunaan kedua metode adalah pada akun yang digunakan untuk mencatat pembelian persediaan. Pada sistem pencatatan periodik pembelian persediaan dicatat dengan mendebit akun pembelian sehingga pada akhir periode akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat harga pokok barang yang dijual dan melaporkan nilai persediaan pada akhir periode.

PERBEDAAN JURNAL UMUM (METODE PEREODIK DAN PERPETUAL)

metode preiodikmetode perpetual
Noketerangandebetkreditketerangandebetkredit
1pembelian6,000persediaan6,000
kas6,000kas6,000
2ongkos masuk300HPP300
kas300kas300
3utang dagang200utang dagang200
      retur pembelian200          persediaan200
4utang dagang1,500utang dagang1,500
              kas1,470kas1,470
           diskon pembelian30  HPP30
5piutang dagang7,000piutang dagang7,000
penjualan7,000        penjualan7,000
HPP5,600
persediaan5,600
6retur penjualan200retur penjualan200
piutang dagang200        piutang dagang200
persediaan160
HPP160
7kas1,950kas1,950
diskon penjualan50diskon penjualan50
piutang dagang2,000piutang dagang2,000
8beban operasional650beban oprasional650
kas650kas650

JURNAL PENYESUAIAN :

metode preiodikmetode perpetual
NOketerangandebetkreditketerangandebetkredit
Iktisar L/R2,000TIDAK PERLU DI BUAT
PERSEDIAAN2,000
PERSEDIAAN2,360
Iktisar L/R2,360

Laporan laba-rugi

METODE PERIODIKMETODE PERPETUAL
PENJUALANxxxPENJUALANxxx
RETUR PENJUALAN(xxx)RETUR PENJUALAN(xxx)
POT. PENJUALAN(xxx)POT. PENJUALAN(xxx)
PENJUALAN BERSIHxxxPENJUALAN BERSIHxxx
HARGA POKOK PENJUALANHARGA POKOK PENJUALAN(xxx)
PERS. Barang awalxxxLABA KOTORxxx
pembelianxxx
ongkos angkut(xxx)
potongan pembelian(xxx)
barang tersedia dijualxxx
Pers. Barang聽 akhir(xxx)
HARGA POKOK PENJUALAN(xxx)
LABA KOTORxxx
  1. Pricing Decision

Nah selanjutnya, gogo akan membahas mengenai pricing decision nih sob. Yap, Pricing decision adalah sejumlah uang yang dapat ditukarkan untuk barang dan jasa atau sejumlah nilai yang dapat ditukarkan pelanggan untuk mendapatkan manfaat atau menggunakan produk. Berikutnya pricing decision ini terdiri dari beberapa faktor nih sob, apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi pricing decision itu? Simak terus penjelasan gogo dibawah ini ya sob!

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pricing Decision

Jadi, Pricing decision ini dipengaruhi oleh faktor Internal dan faktor Eksternal sob. Untuk lebih jelasnya gogo akan bahas dibawah ini yaa.

  1. Internal

merupakan faktor yang dipengaruhi dari dalam perusahaan itu sendiri, yang terdiri dari cost, marketing objective, marketing mix strategy, dan consederation organizational, berikut penjelasan nya ya : 
a. Cost 
Menentukan harga berdasarkan harga pokok produksi. Harga pokok produksi sendiri ditentukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik serta laba. 
b. Marketing objective 
Tujuan dari pemasaran suatu barang yang ingin mendapatkan suatu keuntungan. 
Beberapa langkah untuk mendapatkan marketing objective, yaitu: 
– Survival adalah usaha produsen yang menghasilkan suatu produk untuk bertahan dalam pasar 
– Current profit maximum adalah usaha produsen untuk mengejar keuntungan setinggi-tingginya 
– Market share leadership adalah usaha produsen untuk menguasai pasar dengan jalan memurahkan harga 
– Product share leadership adalah usaha produsen untuk menguasai pasar dengan jalan menaikkan harga. hal tersebut disebabkan karena produk yang dipasarkan sudah menjadi brand dalam konsumen. 
c. Marketing mix strategy 
Perusahaan melakukan segenap strategi atau langkah-langkah dalam melakukan pemasaran. Seperti halnya membuat harga jual yang berbeda dengan tempat lain, biasanya penentuan ini berdasarkan kelompok, tempat atau lokasi perusahaan tertentu. 
d. Consideration organizational 
Tahapan-tahapan yang diambil produsen dalam penetuan harga. 
Beberapa hal yang berkaitan dengan consideration organizational, yaitu: 
– SDM 
– Teknologi 
– Coverage (jangkauan) 
– Unit produksi

  1. Eksternal

Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan seperti halnya pasar dan permintaan. Faktor eksternal ini sendiri terdiri dari market and demand, competitor, dan faktor eksternal lainnya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasannya dibawah ini ya sob.

  1. Market and Demand (Pasar dan Permintaan)

1. Market (pasar)

Ada 3 hal jenis pasar, yaitu: 
– Pure competition adalah persaingan harga murni tanpa ada penguasa pasar tersebut

– Monopolistic adalah penguasa satu-satunya dalam suatu produk.

Contoh: PLN 
– Oligarki adalah harga yang diputuskan oleh kelompok (gabungan perusahaan)

  1. Demand (Permintaan) 
    Berdasarkan hukum permintaan: 
    Permintaan naik dan penawaran tetap maka harga naik 
    Permintaan turun dan penawaran tetap maka harga turun
  2. Competitor atau pesaing
  3. Faktor eksternal lainnya : 
    – Budaya 
    – Transportasi 
    – Ekonomi 
    – Hokum 
    – Sosial 

Nah cukup disini dulu sob pembahasan Gogo malam ini. Jangan lupa yaa untuk terus aktif belajar dan update pengetahuannya. Bulan depan kita akan bertemu lagi tentunya dengan bahasan yang berbeda dan tidak kalah menarik dengan hari ini. Gogo pamit yah sob.

Keep learning, sharing, and inspiring!

Sumber :

http://akuntansisiji.blogspot.com/2013/02/pengertian-akuntansi-persediaan.html
http://ericjekson23.blogspot.com/2011/05/pricing-decision.html?m=1