Akuntansi Perkebunan (Agrikultur)
Kali ini dari tim Akuntansi Keuangan akan membahas tentang #Agrikultur. Pasti Sobat gogo sudah tidak asing lagi dengan Akuntansi Perkebunan? #Agrikultur. Karena sebagian wilayah Indonesia adalah perkebunan, apalagi Indonesia kaya akan hasil perkebunan dan hasil pertanian. Yuk sobat gogo, kita simak materi malam hari ini.
Bagi entitas yang bergerak di industri perkebunan dan peternakan, maka akan muncul jenis aset yang khusus pada sederet klasifikasi aset yang dilaporkannya. Aset khusus yang menjadi pembeda tersebut adalah aset biologis. Sobat gogo tau gak aset biologis itu yang seperti apa? Jadi, aset biologis itu mempunyai karakteristik yang terletak pada adanya proses transformasi atau perubahan biologis atas aset ini sampai pada saatnya aset ini dapat dikonsumsi atau dikelola lebih lanjut oleh entitas.
Aset biologis, khususnya yang berbentuk tanaman perkebunan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Tanaman semusim
- Tanaman keras
- Tanaman yang dapat dipanen lebih dari satu kali (bukan tanaman keras)
- Tanaman holtikultura
- Tanaman non holtikultura
- Tanaman belum menghasilkan
- Tanaman menghasilkan
Asal sobat gogo tau, standar khusus mengenai pengungkapan atau pelaporan aset biologis itu belum ada. Dengan demikian penyusunan laporan keuangan bagi entitas perkebunan dilakukan berdasarkan penyesuaian terhadap konsep dan prinsip umum mengenai pelaporan keuangan yang dijelaskan pada PSAK No. 1, peraturan Bapepam tentang industri perkebunan, dan pedoman akuntansi lainnya.
Sobat gogo juga harus tau, bahwa baru-baru ini IAI mengeluarkan PSAK 69 tentang #Agrikultur. Dimana PSAK tersebut akan mulai berlaku tahun 2018. Karena belum adanya sosialisasi tentang PSAK terbaru tersebut membuat IAI belum menerapkannya di industri perkebunan. PSAK 69 #Agrikultur mengadopsi dari IAS 41. Sebelumnya dengan perlunya pedoman yang mengatur tentang keuangan perkebunan dan tuntutan global yang mengharuskan adopsi tentang IFRS membuat PTPN I-IV bersama IAI menyusun sebuah Pedoman Akuntansi Perkebunan BUMN berbasis IFRS.
Menurut Pedoman Akuntansi Perkebunan BUMN, persediaan adalah :
- Aset yang tesedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
- Aset dalam proses produksi atau dalam perjalanan
- Aset yang tersedia dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam pemberian pelayanan, proses produksi, dan mendukung kegiatan administratif
Akun persediaan menampung beberapa jenis persediaan yaitu hasil tanaman, barang dalam proses, bahan baku, dan bahan pelengkap.
Selain unsur persediaan, sobat gogo juga harus tahu mengenai aset tanaman tahunan. Apa sih aset tanaman tahunan itu? #Agrikultur. Yaitu aset tanaman perkebunan yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman telah menghasilkan (TM). Proses yang dilalui menjadi aset tanaman tahunan adalah dari pembibitan sampai dengan menjadi tanaman telah menghasilkan, dan dari tanaman telah menghasilkan sampai dengan dihentikan pengakuannya, misal ditebang atau diganti dengan tanaman lain.
Terkait dengan pengakuan biaya perolehan aset biologis berupa tanaman tahunan, maka dalam hal ini dapat dikategorikan atas biaya TBM, biaya TM, dan biaya untuk penggantian atas tanaman yang rusak. Menurut Pedoman Akuntansi Perkebunan BUMN, TBM direklasifikasi ke TM pada saat tanaman sudah menghasilkan. Sobat gogo, penentuan waktu tanaman dapat menghasilkan itu ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Nilai TBM yang direklasifikasi ke TM adalah total biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan aset tanaman dilakukan menggunakan metode garis lurus, diakui sebagai beban produksi atau penambahan biaya perolehan persediaan yang dihasilkannya.
Secara garis besar keberadaan aset biologis ini dapat dimasukkan dalam klasifikasi akun persediaan dan aset tidak lancar di dalam laporan posisi keuangan. Sobat gogo juga harus tahu bahwa konsep biaya historis dan fair value memberikan pengaruh yang mendasar pada penyajian nilai nominal aset biologis #Agrikultur pada laporan keuangan. Akun persediaan akan menampung tanaman perkebunan yang telah siap dijual menurut jenis usaha entitas. Sedangkat akun aset tidak lancarakan menampung tanaman perkebunan milik entitas yang belum bisa dijual karena masih mengalami proses pertumbuhan. Sampai disini sobat gogo paham kan?
Sobat gogo, persediaan dalam industri perkebunan disajikan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, di cari mana yang lebih rendah. Sob, di lingkungan industri perkebunan aset tidak lancar berupa aset biologis ini biasa disebut dengan akun tanaman produksi. Sesuai yang telah diterangkan dalam IAS 41, produk hasil perkebunan (persediaan) yang dipanen dari aset biologis harus diukur pada saat panen sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya pada saat penjualan.
Sob, menurut IAS 41 #Agrikultur aset biologis yang masuk dalam kelompok aset tidak lancar harus diukur pada saat pengakuan awal dan akhir pada setiap tanggal neraca sebesar nilai wajarnya dan dikurangi dengan estimasi biaya pada saat penjualannya. Nah, jika pada saat pengakuan awal entitas tidak dapat menentukan nilai wajarnya dengan andal, maka aset biologis ini diukur berdasarkan biaya perolehannya dikurangi dengan akumulasi depresiasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Jika ada selisih dalam tahapan pegukuran baik berupa keuntungan atau kerugian, entitas wajib memasukkannyadalam item laporan laba rugi periode berjalan. Dan apabila entitas menggunakan konsep fair value dalam mengukur dan menyajikan aset biologisnya, maka entitas harus menyajikan rekonsiliasi perubahan atas nilai tercatat pada tanaman perkebunan diantara awal dan akhir periode berjalan.
Bagaimana sobat gogo dengan materi akuntansi perkebunan #Agrikultur kali ini? Ternyata laporan akuntansi perkebunan itu sangat diperlukan ya untuk dunia industri. Pastinya kita sebagai seorang calon akuntan harus tau tentang pelaporan keuangan di semua sektor ya sob. Kalau sobat gogo masih penasaran dengan apa itu akuntansi perkebunan #Agrikultur , kalian bisa membaca referensi dari kita.
Sob, sekian dulu materi #Agrikultur untuk malam hari ini. Semoga ilmunya bermanfaat.
Keep Learning, Sharing, Inspiring
Komentar Terbaru