Nilai Perusahaan (Firm Value)

Hallo sobat gogo, pada pertemuan sebelumnya gogo sudah membahas tentang cash is the king. Sekarang gogo akan membahas dasar dari kita melakukan manajemen keuangan dari sebuah perusahaan sob. pertanyaan mendasar adalah, apa sih tujuan kita mendirikan perusahaan? Sebagian dari kita pasti menjawab ‘mendapatkan profit’. Lalu apakah makna dari profit itu sendiri? Emang profit untuk siapa sih? Terus kalo perusahaan mendapat profit relatif kecil lalu disebut perusahaan gagal? Sebaliknya ketika profit perusahaan relatif besar disebut perusahaan berhasil?Bila kita generalisir lagi sob, tujuan dari mendirikan perusahaan memang mendapatkan profit yang pada akhirnya memaksimalkan nilai perusahaan. sehingga tujuan dari kita melakukan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. nah disinilah berbagai pendapat mengemuka tentang apa sih makna dari nilai perusahaan itu sendiri? Terdapat setidaknya dua extreme utama dalam menilai nilai perusahaan itu sendiri namun masih dalam kerangka pemikiran yang sama yaitu stakeholder theory. Perbedaan keduanya adalah posisi dalam memandang posisi pemegang saham (shareholder) dalam mata rantai nilai perusahaan dan titik awal mula nilai perusahaan diturunkan (starting point of firm value derived on).

Pandangan pertama memandang posisi pemegang saham berkorelasi langsung dengan profit perusahaan, sehingga nilai pemegang saham adalah net profit perusahaan. Pandangan ini pula berpandangan bahwa nilai perusahaan mulai dihitung sejak Operating profit. Untuk menghasilkan nilai perusahaan ini, hanya 2 stakeholder lain yang memiliki ‘hak’ juga atas operating profit perusahaan yaitu Debtor dan Pemerintah. Debtor berkepentingan atas pembayaran bunga dan utang, sementara pemerintah berkepentingan untuk mengambil pajak atas perusahaan. Pandangan ini disebut dengan pandangan konvensional dan akan secara luas kita terapkan dalam pembahasan kali ini. Dalam grafik dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan adalah sebagai berikut;

Atau bila digambarkan dalam pie chart adalah:

 

Pendekatan kedua lebih holistik sob, yaitu berpandangan bahwa nilai perusahaan mulai diturunkan dari sales atau pendapatan (start to derived from sales/revenue). Dalam pandangan ini, stakeholder tidak hanya shareholder, namun semua pihak yang terlibat di perusahaan yaitu employee, supplier, vendor, masyarakat sekitar, dan lingkungan. Sehingga dalam pendekatan ini posisi dari shareholder berada setara dengan stakeholder lainnya. Namun demikian, sebagai pemilik perusahaan bila semua kepentingan dari stakeholder lain terpenuhi maka akan meningkatkan kesejahteraan bagi shareholder juga. Bila di gambarkan dalam grafik adalah sebagai berikut:

Atau bila digambarkan dengan Pie Chart akan menjadi seperti ini

 

Apakah perbedaan dari kedua pendekatan ini? Dalam pendekatan pertama nilai perusahaan akan turun ketika perusahaan mengelami kerugian. Namun dalam pendekatan kedua bilamana perusahaan tidak mengalami profit namun ada kemungkinan dalam jangka panjang akan bernilai dikarenakan value-value yang diberikan kepada stakeholder lain dapat mendatangkan nilai ke shareholder dikemudian hari.

Persamaan dari kedua pendekatan adalah sama-sama bermuara kepada shareholder, sehingga dalam pembahasan keuangan dan investasi kita akan lebih sering menggunakan pendekatan pertama dan meringkas value-value yang diberikan ke stakeholder lain menjadi cashflow.

Demikian penjelasan tentang firm value hari in sob,

Keep Learning Sharing Inspiring!

 

Reference:

Corporate Finance