Sekuritas Dilutif
Hai sobat gogo, prodi akuntansi keuangan kali akan membahas mengenai Sekuritas Dilutif. Langsung aja ya sob,
Sesuai dengan istilah “dilutif” yang berarti penurunan, sama hal-nya dengan Sekuritas Dilutif yang dimana merupakan surat berharga yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa sehingga pada saat dikonversikan akan memengaruhi jumlah saham yang beredar dan berdampak pada penurunan nilai Laba Per Saham atau terdilusi. Lebih simpelnya bahwa dalam perhitungan laba per saham komponen atas (Pembilang) yang merupakan Earning atau Pendapatan sedangkan pada komponen bawah perhitungan EPS (Penyebut) yang merupakan Outstanding Common Stock atau saham biasa yang beredar dimana jika semakin banyak jumlah saham yang beredar dikerenakan adanya sekuritas dilutive maka akan berpotensi menurunkan nilai EPS atau sering dikenal dengan istilah Laba Per Saham Dilusian. Berikut ilustrasi terkait pengertian dari Sekuritas Dilusian.
Macam-macam Sekuritas Dilutif
Ada beberapa efek atau sekuritas yang digolongkan sebagai sekuritas dilutif atau sekuritas yang berpotensi menurunkan nilai Laba Per Saham. Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam sekuritas dilutif yang gogo dapatkan dari sumber terpercaya:
- Opsi Saham
Opsi saham merupakan kontrak yang diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya dimana kontrak tersebut memberikan opsi/hak bagi penerimanya untuk menjual/membeli suatu saham perusahaan (underlying stock) yang menjadi dasar perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya (exercise price), serta berlaku dalam periode tertentu. Opsi saham dibagi atas dua jenis yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Opsi menyebabkan jumlah saham perusahaan yang beredar menjadi bertambah sehingga mendilusi Laba Per Saham.
- Waran Saham
Waran saham merupakan opsi yang diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran untuk membeli saham dengan harga tertentu dalam waktu tertentu. Perbedaan utama waran saham dengan opsi saham adalah pihak yang mengeluarkannya dan jenisnya. Waran dikeluarkan oleh perusahaan penerbit saham sedangkan opsi dikeluarkan oleh investor.
- Obligasi Konversi
Obligasi Konversi merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya untuk mengonversikannya menjadi saham biasa perusahaan setelah, selama, atau pada tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan obligasi tersebut. Sekuritas ini merupakan sekuritas hibrida yaitu suatu sekuritas yang terdiri dari dua unsur yaitu utang dan ekuitas. Terdapat beberapa alasan bagi perusahaan untuk mengeluarkan utang konversi. Pertama, meningkatkan permodalan perusahaan dengan kemungkinan mengeluarkan saham dalam jumlah yang lebih kecil. Kedua, fitur konversi yang melekat pada obligasi dapat berfungsi sebagai pemanis yang berdampak pada tingginya permintaan atas obligasi tersebut dan turunnya biaya modal dari pengeluaran obligasi tersebut.
Berikut ilustrasi dari Obligasi Konversi :
- Saham Preferen Konversi
Saham preferen merupakan saham yang memiliki keutamaan dalam pendistribusian laba. Sering kali juga saham preferen memiliki fitur konversi atau dapat diubah menjadi saham biasa. Saham Preferen Konversi adalah sekuritas saham utama yang mana pemilik saham preferen dapat mengonversi menjadi saham biasa dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan obligasi konversi yang mana utamanya merupakan sekuritas utang dan opsi konversinya merupakan sekuritas ekuitas, sekuritas saham preferen konversi secara prinsipnya merupakan sekuritas. Oleh karena itu, perusahaan tetap memasukan kedua komponen tersebut dalam ekuitas perusahaan.
- Kompensasi Berbasis Saham
Kompensasi berbasis saham merupakan imbalan yang diberikan perusahaan pemaso barang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan non karyawan yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atau instrumen ekuitas perusahaan.
Pada prinsipnya dalam menghitung Laba Per Saham Dilusian, perlu dipahami bahwa sekuritas dianggap dilutif bila dikonversi menjadi saham biasa, dapat berpotensi menurunkan laba bersih per saham. Karena ada saatnya tidak dilakukan perhitungan Laba Per Saham dilusian apabila efek berpotensi saham biasa yang dimiliki perusahaan bersifat antidilutif. Maksudnya bahwa efek tersebut tidak berpotensi menurunkan EPS atau bisa jadi malah menaikan nilai EPS.
Sampai disini dulu pembahasan gogo mengenai Sekuritas Dilutif, semoga materi ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan sobat semua.
Komentar Terbaru