Integrated Reporting: Sebuah Pendekatan Baru dalam Pelaporan Nilai Perusahaan

Integrated Reporting: Sebuah Pendekatan Baru dalam Pelaporan Nilai Perusahaan

Saat ini perekonomian menghadapi paradigma baru yakni paradigma nilai atau value. Kebangkrutan Lehman Brothers pada September 2008 yang menjadi salah satu pemicu krisis ekonomi global menunjukkan bahwa laporan keuangan saja tidak bisa memberikan informasi yang cukup untuk menilai kinerja perusahaan. Investor dan stakeholder lain membutuhkan adanya laporan yang bisa menyajikan gambaran keseluruhan bagimana sebuah organisasi menghasilkan value dan bagaimana kondisi organisasi dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Nilai yang dimaksud di sini bukan hanya nilai berupa nominal angka, namun juga potensi – potensi perusahaan yang sulit diukur dengan angka. Perusahaan mencoba menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan melalui strategi yang berkelanjutan (sustainable strategy). Sustainable strategy ini walaupun bisa meningkatkan nilai perusahaan disisi lain kerapkali menimbulkan trade-off dalam bisnis model perusahaan. Misalnya saja perusahaan ingin menurunkan ketergantungannya terhadap sumber daya alam maka harus mengorbankan sumber daya keuangannya untuk investasi RnD demi menciptakan sumber bahan baku artifisial yang tidak bergantung dan merusak alam. Perusahaan – perusahaan yang mengorbankan indikator finansial untuk menciptakan nilai lebih bagi lingkungan tentu akan dipandang lebih bernilai dimata masyarakat dibandingkan dengan perusahaan perusak lingkungan. Sistem pelaporan yang ada saat ini tidak dapat merefleksikan nilai – nilai seperti ini. Pelaporan yang saat ini dilakukan oleh perusahaan dinilai gagal untuk beradaptasi pada ketidakpastian dan pengungkapan aset intangible yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang ada saat ini dianggap tidak lagi menyajikan gambaran menyeluruh dari suatu perusahaan. Laporan keuangan tidak menyajikan informasi lain yang juga mendasari informasi keuangan seperti informasi sosial, lingkungan, tatakelola, risiko dan prospek, serta keberlanjutan bisnis perusahaan. Untuk itu diperlukan sebuah laporan yang bisa lebih menggambarkan nilai intangible perusahaan dan dampak sustainable strategy yang diterapkan oleh perusahaan terhadap masyarakat dan juga deskripsi bagaimana dampak dari strategi – strategi perusahaan ini terhadap long-term shareholder value. Kebutuhan untuk menciptakan suatu cara baru untuk mengukur dan mengomunikasikan penciptaan nilai (value creation) juga didukung oleh survei yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2013 terhadap 1300 global CEO, yang menyatakan bahwa 74% CEO percaya bahwa mengukur dan melaporkan dampak dari hal – hal non finansial akan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.

tDiagram di samping ini menunjukkan hirarki penciptaan nilai perusahaan. Pada lingkaran pertama, perusahaan hanya menciptakan nilai untuk perusahaan itu sendiri dan shareholder yang diwujudkan melalui pembagian dividen atau keuntungan dari kenaikan harga saham. Penciptaan nilai pada lingkaran pertama inilah yang saat ini konsisten dilakukan oleh perusahaan dan diukur dalam financial capital yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Pada lingkaran kedua, nilai yang diciptakan oleh perusahaan berkembang menjadi shared value yang menguntungkan pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan perusahaan seperti halnya pegawai, konsumen, supplier, dsb. Pada lingkaran ketiga, perusahaan berkembang lagi pada penciptaan nilai untuk masyarakat secara keseluruhan meskipun masyarakat tersebut tidak berhubungan secara langsung dengan tujuan bisnis perusahaan. Segala hal yang berhubungan dengan dampak kepada masyarakat ini disebut juga sebagai eksternalitas, yang mana eksternalitas ini bisa positif ataupun negatif. Value creation pada level kedua dan ketiga inilah yang belum tercerminkan dalam pelaporan yang ada saat ini.

Pada tahun 2011 IIRC didukung oleh Global Reporting Initiatives (GRI) mengembangkan model pelaporan baru yang dinamakan Integrated Reporting (biasa disimbolkan dengan <IR>) sebagai sebuah solusi dalam rangka menjawab kebutuhan penemuan cara baru dalam mengukur dan mengomunikasikan penciptaan nilai perusahaan.

“Integrated Reporting demonstrates the linkages between an organization’s strategy, governance and financial performance and the social, environmental and economic context within which it operates. By reinforcing these connections, Integrated Reporting can help business to take more sustainable decisions and enable investors and other stakeholders to understand how an organization is really performing.” (theIIRC.org)

IIRC mendefinisikan integrated reporting <IR> sebagai  suatu proses komunikasi informasi suatu organisasi yang tercermin dalam “integrated report” kepada para stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu.  Integrated report sendiri didefinisikan sebagai suatu komunikasi yang ringkas  dan terintegrasi  tentang bagaimana  strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja dan prospek suatu organisasi menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Integrated report memberikan suatu pendekatan pelaporan yang lebih luas dibandingkan dengan pelaporan tradisional yang ada saat ini.

Integrated report harus menjelaskan penciptaan nilai yang unik dari perusahaan, dan menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai dan untuk siapa, pengukuran nilai perusahaan, serta nilai yang diciptakan pada setiap level perusahaan dan bagaimana hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja di masa depan.

Pada Desember 2013 dikeluarkanlah The International Integrated Reporting Council’s (IIRC) Framework yang memberikan kerangka awal bagi perusahaan dalam mendorong pemikiran dan pelaporan terintegrasi dalam cara yang terintegrasi. <IR> menggabungkan sejumlah laporan yang terdiri dari keuangan, catatan manajemen, tatakelola dan remunerasi, serta laporan berkelanjutan ke dalam satu paket pelaporan untuk menjelaskan kemampuan suatu organisasi dalam menciptakan nilai dan  mempertahankan nilainya dalam jangka panjang. <IR> menyajikan secara bersama informasi material tentang strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja, risiko dan prospek suatu organisasi yang mencerminkan konteks komersial, sosial dan lingkungan dimana organisasi itu beroperasi.

r

Integrated Reporting bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas informasi bagi penyedia modal keuangan (financial capital) dalam rangka memudahkan alokasi modal yang efektif dan efisien, (2) memajukan sebuah pendekatan yang lebih padu dan efisien dalam laporan perusahaan yang mengomunikasikan secara keseluruhan faktor – faktor yang berpengaruh secara material terhadap kemampuan perusahaan menciptakan nilai antar waktu, (3) meningkatkan akuntabilitas dan stewardship akan enam jenis modal (sumber daya) yang dimiliki oleh perusahaan yakni sumber daya keuangan (financial), produk yang dihasilkan (manufactured), intelektual (intellectual), manusia (human), sosial dan hubungan (social and relationship), dan alam (natural) serta meningkatkan pemahaman keterkaitan antar sumber daya tersebut, serta (4) mendukung integrated thinking, pengambilan keputusan, dan tindakan yang fokus pada penciptaan nilai dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Terdapat tujuh prinsip yang menjadi panduan mendasar (guiding principles) dalam <IR>, ketujuh prinsip tersebut yakni (1) Strategic focus and future orientation yang berarti integrated report harus bisa memberikan wawasan terkait strategi perusahaan, bagaimana strategi tersebut berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, penggunaan serta dampak dari penerapan strategi tersebut terhadap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. (2) Connectivity of information, dimana integrated report harus bisa menunjukkan gambaran secara keseluruhan dari kombinasi, keterkaitan, dan ketergantungan antar faktor yang mempengaruhi penciptaan nilai perusahaan. (3) Stakeholder relationships, integrated report harus bisa memberikan wawasan yang berkaitan dengan sifat dan kualitas hubungan perusahan dengan key stakeholders, termasuk bagaimana dan sejauh mana perusahaan memahami, mempertimbangkan, dan merespon kebutuhan kepentingan pemangku kepentingan yang sah. (4) Materiality, integrated report harus bisa men-disclose informasi mengenai hal – hal yang secara substantif mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai jangka pendek, menengah, dan panjang. (5) Conciseness yang berati integrated report harus disajikan secara ringkas dengan menyajikan konteks yang cukup untuk membantu memahami strategi, tata kelola, kinerja, dan prospek perusahaan tanpa dibebani dengan informasi yang kurang relevan. (6) Reliability and completeness, berarti integrated report harus menyajikan laporan yang lengkap atau mencantumkan segala hal yang material serta andal atau bebas dari salah saji material. (7) Consistency and comparability yang berarti bahwa informasi dalam integrated report harus disajikan dalam basis yang konsisten antar waktu serta disajikan dalam cara yang memudahkan perbandingan dengan perusahaan lain sampai pada tingkat bahwa perbandingan tersebut material dalam penciptaan nilai perusahaan antar waktu.

Integrated report minimal harus berisi delapan elemen (content elements) berikut, (1) Organizational overview and operating context yang menjelaskan visi, misi, apa yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam lingkungan seperti apa perusahaan beroperasi. (2) Governance atau tata kelola yang menjelaskan bagaimana struktur tata kelola perusahaan, dan bagaimana struktur ini mendukung penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. (3) Business model yang menggambarkan bagaimana sistem perusahaan dalam mengubah input menjadi output dan outcome melalui kegiatan bisnis dengna tujuan untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan dan penciptaan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. (4) Risk and opportunities dimana perusahaan menyajikan faktor kunci dari risiko dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan, bagaimana faktor kunci ini akan mempengaruhi penciptaan nilai perusahaan, dan bagaimana perusahaan menanggulangi hal tersebut, termasuk di dalamnya ketersediaan, kualitas, dan keterjangkauan sumber daya yang relevan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. (5) Strategy and resource allocation yang berisi tujuan strategis perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, bagaimana strategi perusahan dalam mencapai tujuan tersebut, rencana alokasi sumber daya dalam rangka implementasi strategi, serta bagaimana perusahaan akan mengukur pencapaian dan target outcome dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. (6) Performance menjelaskan bagaimana pencapaian tujuan strategis perusahaan yang bisa berisi baik informasi kuantitatif maupun kualitatif serta apa saja key outcomes yang berpengaruh terhadap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. (7) Outlook berisi apa saja tantangan dan ketidakpastian yang bisa saja dihadapi oleh perusahaan dalam rangka menjalankan strategi serta dampak potensial tantangan dan ketidakpastian tersebut terhadap model bisnis serta kinerja dan outcome di masa yang akan datang. (8) Basis of Presentation berisi bagaimana perusahaan menentukan hal – hal yang material untuk ditampilkan dalam integrated report, termasuk bagaimana perusahaan meng-kuantifikasikan dan mengevaluasi hal – hal tersebut.

Saat ini di beberapa negara, regulasi bagi perusahaan publik sudah mengarah kepada pemberlakukan integrated reporting. Negara yang mulai mensyaratkan pelaporan non finansial bagi perusahaan publik diantaranya adalah Amerika, UK, Jerman, Brazil, Afrika Selatan, India, Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, dan New Zaeland. The Financial Reporting Council (FRC) di UK telah mempublikasikan Guidance on the Strategic Report yang merupakan merupakan program untuk meningkatkan pelaporan yang jelas dan ringkas dan merupakan program yang konsisten dengan <IR>. The European Parliament di Jerman telah memberlakukan arahan yang meminta 6.000 European entities untuk melaporkan informasi yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, karyawan, hak asasi manusia, serta korupsi dan suap. Pada Japan’s Revitalization Strategy yang dipublikasikan pada Juni 2014, perdana menteri Jepang menuliskan bahwa <IR> akan menjadi agenda pelaporan perusahaan di masa yang akan datang. Singapura melalui The Singapore Accountancy Commission (SAC) yang telah menghasilkan integrated report-nya sendiri pada tahun 2014 sedang mengatur rute pengadopsian <IR>. Di indonesia sendiri, belum terdapat kebijakan dan aturan mandatory yang mengharuskan perusahaan publik untuk melaporkan laporan non-finansial namun beberapa perusahaan telah bergerak ke arah pelaporan yang terintegrasi demi meningkatkan kualitas dari pelaporan nilai perusahaan.

Integrated reporting menjadi suatu tantangan tersendiri bagi akuntan karena nanti, klien-nya tidak hanya membutuhkan laporan keuangan namun juga laporan non-keuangan yang lebih kompleks. Dimana laporan yang berhubungan dengan sumber daya non keuangan seperti lingkungan dan manusia bukan merupakan expertise dari akuntan. Untuk itu, dalam menjawab tantangan ini kita sebagai akuntan muda dan calon akuntan harus memperluas wawasan terkait dengan hal – hal non keuangan dimulai sejak dini. Agar jika nantinya pelaporan <IR> sudah menjadi mandatory requirement kita dapat berpartisipasi secara aktif dalam menjawab kebutuhan pasar.

Referensi:

Ernst and Young. 2014. Integrated Reporting – Elevating Value.  http://www.ey.com. (diakses pada 25 Oktober 2015).

Martani, Dwi. Pelaporan Berkelanjutan dan Pelaporan Terintegrasi. http://staff.blog.ui.ac.id/martani/. (diakses pada 2 November 2015).

PricewaterhouseCoopers. 2013. Point of View Integrated Reporting – Going beyond the financial results. http://www.pwc.com.

SAB&T. Integrated Reporting – A guide. http://www.nexiasabt.co.za/. (diakses pada 25 Oktober 2015).

The International Integrated Reporting Council (IIRC). 2013. The International <IR> Framework. http://www.theiirc.org. (diakses pada 2 November 2015).

Wahyuni, Ersa Tri. 2015. Tuntutan Pelaporan Keuangan Semakin Kompleks : Tantangan Masa Depan Akuntan. http://etw-accountant.com/. (diakses pada 5 November 2015).

http://theiirc.org

 

 

 

Persediaan (Inventory)

saaa

  1. Selamat malam sobat Gogo, Malam ini Gogo mau sharing materi akuntansi keuangan mengenai #persediaan (inventories) nih
  2. Materi #persediaan ini biasanya kita pelajari di intermediate accounting Sob atau pun di pengantar akuntansi
  3. Sobat Gogo ada yg tau #persediaan itu diatur dalam PSAK berapa?
  4. Yap benar sekali perlakuan akuntansi untuk #persediaan itu diatur dalam PSAK 14, PSAK 14 itu adopsi dr IAS 2-IASB
  5. PSAK 14 ini tdk dimaksudkan utk pialang ‘komiditi’ Sob yg mengukur persediaannya pd nilai wajar setelah #persediaan (cont]
  6. …dikurangi biaya untuk menjual #persediaan
  7. Kita mulai dr definisi #persediaan dulu ya Sob, soalnya definisi itu penting, buat nentuin klasifikasinya (cont]
  8. …sbg unsur2 laporan keuangan yg mana (aset, liabilitas atau lainnya] dan sebelum mengakui, mengukur & menyajikan #persediaan
  9. Definisi #Persediaan itu sbg [i]aset yg tersedia utk dijual dlm kegiatan usaha normal, [ii]dlm proses produksi dan (cont]
  10. …atau dlm perjalanan atau [iii]dlm bentuk bahan atau perlengkapan (supplies] utk digunakan dlm proses #persediaan (cont]
  11. …produksi atau pemberian jasa #persediaan
  12. Nah Sob dr pengertian diatas #persediaan itu banyak jenisnya kan Sob, tp jangan bingung ya Sob soalnya pengklasifikasian (cont]
  13. …persediaan itu tergantung pada sifat bisnis atau jenis perusahaannya Sob #persediaan
  14. Perusahaan yg kita kenal mempunyai akan persediaannya kan ada 2 ya Sob, Ada yg tau jenis perusahaan apa saja? #persediaan
  15. Yap benar sekali sob perusahaan dagang dan manufaktur. Kalo perusahaan dagang itu masih engga terlalu #persediaan (cont]
  16. …ribet Sob untuk akuntan dan auditor nanganin masalah #persediaan krn (cont]
  17. … hanya ada 1 jenis persediaanya itu persediaan barang dagang (merchandise inventory]
  18. Nah kalo manufacturing company itu, krn beberapa #persediaan mungkin tdk ready untuk dijual makanya perusahaan (cont]
  19. …manufaktur mempunyai dan mengklasifikasikan persediaannya ke dlm 3 kategori yaitu #persediaan barang jadi (cont]
  20. …(finished goods inventory], #persediaan barang dlm proses (work in process inventory], dan (cont]
  21. #persediaan bahan baku (raw materials inventory]
  22. Makannya akuntan di perusahaan manufaktur bakalan lebih kompleks ngurusin persediaan, selain itu auditor prushaan (cont]
  23. …manufaktur jg ikut ribet Sob apa lagi nanganin masalah eksistensi #persediaan yg banyak jenisnya Sob
  24. Pembagian kedalam 3 tipe #persediaan bertujuan untuk dpt diamati sob tingkat perubahannya/perputarannya, (cont]
  25. …bagi manajemen perusahaan manufaktur ini dimaksudkan untuk memberikan informasi untuk perencanaan produksi #persediaan
  26. Tapi bukan berarti perusahaan jasa tdk memiliki #persediaan Sob, persediaan dr perusahaan jasa itu meliputi biaya (cont]
  27. …jasa (cont] sprit dlm par 18 PSAK 14, dimana entitas blm mngakui pendapatan yg terkait krn konsep #persediaan (cont]
  28. …pengaitan pendapatan & beban #persediaan
  29. Biaya tsb meliputi biaya tenaga kerja dan personalia lainnya yg scara lansung menangani pmberian jasa, #persediaan (cont]
  30. termasuk personalia penyelia dan overhead yg dpt diatribusikan, sdngkan yg terkait pnjualan & adm msk k dlm biaya periode
  31. Fokus pembahasan #persediaan kali ini pada persediaan perusahaan dagang ya Sob
  32. Nah selanjutnya kita bahas penentuan kuantitas #persediaan yg dimiliki, itu penting Sob untuk mangakui, (cont]
  33. …mengukur, dan menyajikan #persediaan yg seharusnya disajikan
  34. Hrs ingat kembali ya Sob tujuan dr PSAK 14 inikan treatment u/ penentuan jumlah biaya yg diakui sbg #persediaan (cont]
  35. …aset dan perlakuan akuntansi slanjutnya atas aset tsb hingga pendapatan trkait diakui #persediaan (cont]
  36. …shingga prlu mengetahui kuantitas #persediaan
  37. Penentuan kuantitas tsb mlibatkan 2 step Sob entah prusahaan tsb menggunakan metode pencatatan #persediaan (cont]
  38. perpetual maupun periodic #persediaan
  39. Yg pertama nentuin #persediaan fisik yg sebenarnya ada (on hand] melalui counting, weighting, maupun measuring, (cont]
  40. …yang kedua nentuin status kepemilikan atas persediaan tsb
  41. Nentuin kpmilikan atas #persediaan ini biasanya terkait dgn mslh: 1] prsediaan dlm perjalanan dan 2] prsediaan konsinyasi
  42. 1] #Persediaan barang dalam perjalanan terkait dgn syarat dlm kontrak penjualan yg kita kenal ada 2 (cont]
  43. …yaitu FOB Shipping point dan FOB destination #persediaan
  44. Jika syaratnya FOB shipping point, kepemilikan #persediaan berpindah kepembeli ketika persediaan telah (cont]
  45. …diterima oleh kurir / pihak jasa pengiriman dr penjual, sedangkan jika syaratnya FOB destination #persediaan (cont]
  46. kepemilikan #persediaan berpindah kepembeli jika persediaan tsb sudah diterima pembeli
  47. Nah sob masalah #persediaan dalam perjalanan ini biasanya menjadi masalah terutama di akhir periode akuntansi, (cont]
  48. …krn ini memungkinkan #persediaan dan laba disajikan secara overstated atau understated
  49. Selanjutnya 2] persediaan konsinyasi Sob, konsinyasi ini terjadi ketika suatu perusahaan A (consignor] #persediaan (cont]
  50. …menitipkan #persediaan yg siap dijual pd pihak B (consignee] dimana consignee tsb mendptkan fee (cont]
  51. …dr setiap penjualan persediaan perusahaan A (consignor] kpd customer #persediaan
  52. #Persediaan konsinyasi pd consignee yg blm terjual k customer harus dcatat pada laporan keuangan consignor sbg persediaan
  53. Dan #persediaan dr perusahaan A itu akan berkurang hanya jika terjadi penjualan oleh consignee kpd customer atau (cont]
  54. …penjualan langsung kpd customer oleh prusahaan A #persediaan
  55. Selanjutnya kemasalah pengukuran perolehan awal persediaanya Sob, setelah #persediaan diakui,
  56. perusahaan harus melakukan pengukuran dan penilaian atas #persediaan tersebut
  57. Pengukuran dilakukan di awal ketika #persediaan pertama kali diperoleh kemudian dilakukan penilaian (cont]
  58. …#persediaan sesudah perolehan awal secara periodic/ ada bukti yg mengharuskan diadakannya penilaian kembali
  59. Biaya #persediaan itu mencakup : 1] Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya (cont]
  60. …kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak,biaya pengangkutan, biaya penanganan (cont]
  61. dan biaya lainnya yg scara lngsung dpt diatribusikan pd prolehan brg jadi, bahan, jasa. sedangkan #persediaan (cont]
  62. diskon, rabat, dan hal lainnya yg serupa dikurangkan dlm menentukan biaya pembelian #persediaan
  63. 2] Biaya konversi: meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi dan #persediaan (cont]
  64. biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara sistematis (cont] #persediaan
  65. …3] Biaya lain yang timbul sampai #persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual (cont]
  66. …atau dipakai (present location and condition), contohnya biaya perancangan produk utk pelanggan tertentu #persediaan
  67. Pembahasan detailnya sobat Gogo bisa lihat di buku PSAK-nya ya #persediaan
  68. Nah Sob ada komponen biaya juga yg hrs dikeluarkan dari biaya #persediaan : 1] jumlah pemborosan yang tidak normal
  69. 2] Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi #persediaan (cont]
  70. …berikutnya, 3] Biaya administrasi dan umum 4] Biaya penjualan #persediaan
  71. #Persediaan yg diperoleh dgn persyaratan penyelesaian tangguhan yg mengandung elemen (cont]
  72. …pembiayaan, selisih jumlah yg dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan
  73. Sekian dulu ya Sob pmbahasan mengenai persediaan hingga pengukuran harga perolehan awal dulu #persediaan
  74. penyajian, penilaian #persediaan setelah perolehan awal, dan pengungkapan yg diperlukanakan dibahas di hari lain ya Sob
  75. So, pantengin terus TL Gogo setiap harinya, dan khusus materi akuntansi keuangan setiap rabu #persediaan
  76. Semoga bermanfaat. Keep learning, sharing, and inspiring.

 

Persediaan Dalam Akuntansi Keuangan

Warehouse services concept

1. Hallo Sobat Gogo, hari ini Gogo mau sharing materi akuntansi keuangan mengenai (inventories).

2. Materi ini biasanya kita pelajari di intermediate accounting Sob atau pun di pengantar akuntansi.

3. Ada yg tau ga Sob itu diatur dalam PSAK berapa?

4. Yap benar sekali, perlakuan akuntansi untuk itu diatur dalam PSAK 14 | PSAK 14 itu adopsi dr IAS 2-IASB.

5. PSAK 14 ini tdk dimaksudkan utk pialang ‘komiditi’ Sob yg mengukur persediaannya pd nilai wajar setelah (cont]

6. …dikurangi biaya untuk menjual

7. Kita mulai dr definisi dulu ya Sob, soalnya definisi itu penting, buat nentuin klasifikasinya (cont] .

8. …sbg unsur2 laporan keuangan yg mana (aset, liabilitas atau lainnya] dan sebelum mengakui, mengukur & menyajikan

9. Definisi itu sbg [i]aset yg tersedia utk dijual dlm kegiatan usaha normal, [ii]dlm proses produksi dan (cont]

10. …atau dlm perjalanan atau [iii]dlm bentuk bahan atau perlengkapan (supplies] utk digunakan dlm proses (cont]

11. …produksi atau pemberian jasa

12. Nah Sob dr pengertian tsb itu banyak jenisnya kan Sob, tp jangan bingung ya Sob soalnya pengklasifikasian (cont]

13. …persediaan itu tergantung pada sifat bisnis atau jenis perusahaannya Sob

14. Perusahaan yg kita kenal mempunyai akan persediaannya kan ada 2 ya Sob, Ada yg tau jenis perusahaan apa saja?

15. Yap benar sekali sob perusahaan dagang dan manufaktur. Kalo perusahaan dagang itu masih engga terlalu (cont]

16. …ribet Sob untuk akuntan dan auditor nanganin masalah krn (cont]

17. … hanya ada 1 jenis persediaanya itu persediaan barang dagang (merchandise inventory]

18. Nah kalo manufacturing company itu, krn beberapa mungkin tdk ready untuk dijual makanya perusahaan (cont]

19. …manufaktur mempunyai dan mengklasifikasikan persediaannya ke dlm 3 kategori yaitu barang jadi (cont]

20. …(finished goods inventory], barang dlm proses (work in process inventory], dan (cont]

21. bahan baku (raw materials inventory]

22. Makannya akuntan di perusahaan manufaktur bakalan lebih kompleks ngurusin persediaan, selain itu auditor prushaan (cont]

23. …manufaktur jg ikut ribet Sob apa lagi nanganin masalah eksistensi yg banyak jenisnya Sob

24. Pembagian kedalam 3 tipe bertujuan untuk dpt diamati sob tingkat perubahannya/perputarannya, (cont]

25. …bagi manajemen perusahaan manufaktur ini dimaksudkan untuk memberikan informasi untuk perencanaan produksi

26. Tapi bukan berarti perusahaan jasa tdk memiliki Sob, persediaan dr perusahaan jasa itu meliputi biaya (cont]

27. …jasa (cont] sprti dlm par 18 PSAK 14, dimana entitas blm mngakui pendapatan yg terkait krn konsep (cont]

28. …pengaitan pendapatan & beban

29. Biaya tsb meliputi biaya tenaga kerja dan personalia lainnya yg scara lansung menangani pmberian jasa, (cont]

30. termasuk personalia penyelia dan overhead yg dpt diatribusikan, sdngkan yg terkait pnjualan & adm msk k dlm biaya periode.

31. Fokus pembahasan kali ini pada persediaan perusahaan dagang ya Sob

32. Nah selanjutnya kita bahas penentuan kuantitas yg dimiliki itu penting Sob untuk mangakui, (cont]

33. …mengukur, dan menyajikan yg seharusnya disajikan

34. Harus ingat kembali ya Sob tujuan dr PSAK 14 ini kan treatment utk penentuan jumlah biaya yg diakui sebagai (cont]

35. …aset dan perlakuan akuntansi slanjutnya atas aset tsb hingga pendapatan trkait diakui (cont]

36. …shingga prlu mengetahui kuantitas

37. Penentuan kuantitas tsb melibatkan 2 step Sob, entah prusahaan tsb menggunakan metode pencatatan (cont]

38. perpetual maupun periodic

39. Yg pertama nentuin fisik yg sebenarnya ada (on hand) melalui counting, weighting, maupun measuring, (cont]

40. …yang kedua nentuin status kepemilikan atas persediaan tsb.

41. Nentuin kpmilikan atas ini biasanya terkait dgn mslh: 1] prsediaan dlm perjalanan dan 2] prsediaan konsinyasi

42. 1] barang dalam perjalanan terkait dgn syarat dlm kontrak penjualan yg kita kenal ada 2 (cont]

43. …yaitu FOB Shipping point dan FOB destination

44. Jika syaratnya FOB shipping point, kepemilikan berpindah kepembeli ketika persediaan telah (cont]

45. …diterima oleh kurir / pihak jasa pengiriman dr penjual, sedangkan jika syaratnya FOB destination (cont]

46. kepemilikan berpindah kepembeli jika persediaan tsb sudah diterima pembeli.

47. Nah sob masalah dalam perjalanan ini biasanya menjadi masalah terutama di akhir periode akuntansi, (cont]

48. …krn ini memungkinkan dan laba disajikan secara overstated atau understated

 

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25 Tentang Akuntan Beregister

1. Hallo Sob, kali ini PMKkita mau bahas tntg Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25 Tahun 2014. Ada yang tau gak Go tntang apa PMK ini? #PMK25

2. Yup, bener banget Go, PMK Nomor 25/PMK.01/2014 ini tentang Akuntan Beregister Negara. #PMK25

3. PPAJP dan IAI mensosialisasikan #PMK25 ini sebagai landasan hukum profesi akuntan. | Ada yg tau ga sob apa itu PPAJP dan fungsinya?

4. Yup, bener Go. PPAJP adalah Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai yang selanjutnya mempunyai beberapa tugas, yaitu: #PMK25

5. a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan profesi akuntan publik dan penilai publik publik, register akuntan, (cont) #PMK25

6. dan pengembangan jasa akuntan dan jasa penilai; | b). Penyiapan dan pelaksanaan program pemantauan kegiatan serta (contd) #PMK25

7. serta pemeriksaan akuntan publik dan penilai publik; | c). Penyajian informasi akuntan dan penilai publik. #PMK25

8. Jadi udah gak asing lagi ya kalo dengar PPAJP dan pada tau jg tugas-tugas PPAJP itu apa aja. #PMK25

9. Sebelum bahas #PMK25  . Ada yg tau ga Sob, Landasan Hukum Profesi Akuntan di Indonesia apa aja? Ayoo… Siapa yg bisa jawab? 😀

10. 1. UU No.34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan

-PMK No 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara #PMK25

11. 2. UU No.5/2011 tentang Akuntan Publik

– PP No. 84/2012 tentang Komite Profesi Akuntan Publik #PMK25

12. – PP No. 1/ 2013 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP yang Berlaku pada Kementerian Keuangan. #PMK25

13. Selanjutnya, kita bahas latar belakang #PMK25 ini ya Sob | Pertama adlah UU No.5/2011 ttg Akuntan Publik hny mencabut Pasal 4 dan (contd

14. dan Pasal 5 UU No.34/1954, dengan demikian UU No.34/1954 saat ini masih berlaku.

15. Perlunya kesiapan profesi akuntansi Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015. (Are you ready to face AEC guys?) #PMK25

16. Perlunya penataan profesi akuntan dalam rangka menyongsong lahirnya RUU tentang Pelaporan Keuangan. #PMK25

17. Kemudian Sob, hal yg meletar belakangi #PMK25 ini menganggap bahwa Akuntan itu hanya sekedar “gelar”;

18. Kemudian daftar Register Akuntan hanya suatu proses administratif; Tidak ada proses pembinaan; #PMK25

19. jumlah riil yg brgelar akuntan yg msih brprofesi sbgai Akunan tdk dpt diketahui; Belum ada “privilege” utk pemegang gelar Akuntan #PMK25

20. Perlunya revitalisasi Akuntan sebagai profesi, sehingga memenuhi karakteristik akuntan profesional; #PMK25

21. dan Perlunya blueprint pengembangan profesi akuntansi di Indonesia. #PMK25

22. Itu tadi Latar Belakang ttg #PMK25, next kita bahas lagi tntang apa sih tujuan penyusunan PMK 25/PMK.01/2014?

23. Mewujudkan terciptanya akuntan yg profesional dan memiliki daya saing ; Memiliki kompetensi dgn mengikuti pendidikan (contd) #PMK25

24. Pendidikan d bidang Akuntansi; Memiliki pglman mnjalankan pkrjaan d bidang Akuntansi; Lulus ujian sertifikasi akuntan profesional #PMK25

25. Mnjaga kompetensi melalui Pendidikan Profesional berkelanjutan (PPL); Mnjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan; (contd) #PMK25

26. Dan Mematuhi standar dan kode etik profesi | Substansi #PMK25 terdiri dari 10 Bab dan 28 Pasal.

27. Pasal 2 #PMK25 Register Negara Akuntan merupakan pemberian pengakuan kepada seseorang yang memiliki  kompetensi dan (contd).

28. profesionalisme di bidang akuntansi dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. #PMK25

29. Seseorang yg terdaftar dlm Register Negara diberikan Piagam Register Negara Akuntan dn berhak menyandang gelar Akuntan yg disingkat Ak.

30. Persyaratan terdaftar dalam Register Negara Akuntan: Lulus pendidikan profesi akuntansi atau lulus ujian sertifikasi akuntan profesional

 

31. Memiliki pengalaman di bidang akuntansi; Menjadi anggota asosiasi profesi akuntan; dan… #PMK25

32. Mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala PPAJP. #PMK25

33. Pasal 3 #PMK25 tntg Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yg mncakup perkuliahan dan ujian sertifikasi akuntan profesional.

34. Pasal 4 #PMK25 tentang Ujian sertifikasi akuntan profesional diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan.

35. Akuntan dpt jg mendirikan Kantor Jasa Akuntansi atau yg biasa kita sebut dgn KJA. Ada yg tau apa itu KJA Sob?  #PMK25

36. KJA adlah Kantor Jasa Akuntansi yg memberikan jasa sprti pembukuan, jasa kompilasi lap.keu, konsultasi manajemen, perpajakan, dll #PMK25

37. FYI ya Sob, KJA itu dilarang memberikan jasa asurans. (Note: Jasa asurans sesuai dengan Pasal 3 UU AP) #PMK25

38. Dan juga KJA yang memberikan jasa perpajakan harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. #PMK25

39. Kantor Jasa Akuntansi dapat berbentuk usaha: Perseorangan, Persekutuan perdata, Firma, Koperasi, Perseroan terbatas. #PMK25

40. Dan yg penting jga Sob, KJA-Kantor Jasa Akuntansi hanya dapat dipimpin oleh Akuntan yang berkewarganegaraan Indonesia. #PMK25

41. Untuk bentuk usaha KJA dan izin mendirikan KJA, dpt Sobat Gogo lihat di pasal 11 dan 13 #PMK25 secara detail.

42. #PMK25 Kewajiban Akuntan yaitu Menjaga kompetensi melalui PPL dan menyampaikan laporan realisasi PPL kepada Asosiasi Profesi Akuntan;

43. Mnjadi anggota asosiasi profesi akuntan;Mmatuhi kode etik akuntan;Mmatuhi standar profesi yg diterbitkan oleh (cont) #PMK25

44. oleh Asosiasi Profesi Akuntan; dan Menyampaikan laporan kepada PPAJP apabila terdapat perubahan data #PMK25

45. Pasal 18 #PMK25 tntg Asosiasi Profesi Akuntan. Ayo coba jawab, Apa Asosiasi Profesi Akuntan di Indonesia? dari tdi kita nyebutinnya.

46. Menteri Keuangan Republik Indonesia menetapkan KMK No. 263/KMK.01/2014 tentang Ikatan Akuntan Indonesia sebagai (cont) #PMK25

47. Sebagai Asosiasi Profesi Akuntan di Indonesia dan Menteri menetapkan hanya ada 1 Asosiasi Profesi Akuntan di Indonesia #PMK25

48. IAI sebagai Asosiasi Profesi di Indonesia bertanggung jawab untuk: Menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan profesional; #PMK25

49.  menyelenggarakan PPL; menyusun dan menetapkan kode etik dan standar profesi; #PMK25

50. menerapkan penegakan disiplin untuk anggota; menerbitkan sertifikat akuntan profesional; dan #PMK25

51. melakukan perjanjian saling pengakuan kesetaraan dengan asosiasi profesi akuntansi lain. #PMK25

52. Pasal 22-23 #PMK25 tntg Tata Cara Pemberian Sanksi Administratif.

52. Menteri  memberikan sanksi  administratif kepada  Akuntan  dan Kantor Jasa Akuntansi yang melakukan pelanggaran #PMK25

53. Sanksi administratif dapat berupa: Rekomendasi untuk melakukan kewajiban tertentu; Peringatan; Pembekuan; atau #PMK25

54. Pencabutan dari Register Negara Akuntan dan/atau izin usaha Kantor Jasa Akuntansi. #PMK25

55. Selanjutnya tentang Ketentuan Peralihan yang secara detail terdapat dalam pasal 26 #PMK25

56. Sekian dulu ya Sob, Overview tntg #PMK25 , semoga dpt menmbah wawasan Sobat Gogo semua.

57. Karena gak Cuma teori dan hitung-hitungan akuntansi saja, namun wawasan dan isu-isu akuntansi terkini pun, kita hrus up date ya Sob #PMK25.

58. Ayo Sob, buat yg blm daftar jdi Anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), buruan daftar. Dan yg blm perpanjang, yok perpanjang #PMK2

59. Setelah kalian daftar anggota IAI, jgn lupa selalu ikuti terus PPL yg diadakan oleh IAI dan juga brbagai sosialisasi dari KemKeu yg ada.

Selamat melanjukan aktifitas selanjutnya ya Sobat. Selamat Malam.

PSAK 15

iai1 #PSAK15 ini diterapkan untuk sistem akuntansi dalam entitas asosiasi. Namun, bukan entitas asosiasi yang entitas yg dimiliki oleh…(cont)

2. …Organisasi modal ventura, atau reksadana,unit perwalian/entitas sjenis trmasuk dana asuransi terhubung investasi yg mna (cont) #PSAK15

3. …Pengakuan awal ditetapkan nilai wajar dan dicatat sesuai dengan PSAK55. #PSAK15

4. Namun sebelumnya, Sobat Gogo udah pada tau kan definisi-definisi krusial yang terkait pada pembahasan kita kali ini tentang #PSAK15 ?

5. Pertama, untuk mengetahui entitas asosiasi ini, kita harus tau dulu apa itu pengaruh signifikan? dan apa itu pengendalian? #PSAK15

6. Pngaruh sgnifikan adlh kekuasaan utk brpartsipasi dlm kputusan kbijakan keuangan & operasional investee, ttapi TDK MENGENDALIKAN, #PSAK15

7. Sedangkan pengendalian itu sendiri adalah kekuasaan utk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas #PSAK15

8. Dalam #PSAK15 ini, hanya mengatur bagaimana pengaruh signifikan itu. Sedangkan pengendalian diatur dalam PSAK22

9. Lalu,bagaimana seorang investor dinilai memiliki pengaruh signifikan Sob? #PSAK15

10. Seorang investor dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap suatu entitas asosiasi jika memiliki…(cont) #PSAK15

11. 20% atau lbh hak suara investee, baik scr lgsg maupun tdk lgsg ; kcuali ada bukti jelas bhw entitas tdk memiliki pngaruh sgnfikan #PSAK15

12. Utk mnambah hak suara entitas, investor dpt mengonveksikan waran, opsi beli saham, intrumen utang atau entitas mnjdi sham biasa. #PSAK15

14. (1) Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee..(cont) #PSAK15

15. ..(2) partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan..(cont) #PSAK15

16. ..(3) adanya transaksi material antara investor dan investee..(cont) #PSAK15

17. ..(4) pertukaran personel manajerial..(cont) #PSAK15

18. ..dan yang ke (5) penyediaan informasi teknis pokok. #PSAk15

19. Walaupun begitu, suatu entitas dapat saja kehilangan pengaruh signifikannya dari investee. | Sobat Gogo ada yang tau kenapa? #PSAK15

20. Hal itu dapat terjadi dengan atau tanpa perubahan dalam tingkat kepemilikan secara absolut atau relatif. #PSAK15

21. Tidak hanya itu Sob, kehilangan pengaruh signifikan juga terjadi sbg hasil dari suatu perjanjian kontraktual. #PSAK15

Oke Sob, sampai disini sudah mengerti kan bagaimana investasi pada entitas asosiasi itu? Kita lanjut ya Sob bahas PSAK15 nya.

22. Investasi pd entitas asosiasi ini dicatat dgn menggunakan metode ekuitas. Terkecuali investasi yg diklasifikasikan dalam PSAK58. #PSAK15

23. Penggunaan metode ekuitas ini dicatat sejak tanggal investasi tsb memenuhi definisi entitas asosiasi tadi ya Sob. #PSAK15

24. Pada saat perolehan investasi, stiap selisih antara biaya perolehan investasi dg bagian investor atas nilai wajar neto aset & liabilitas  #PSAK15

25. ..teridentifikasi dari entitas asosiasi dicatat dengan cara..(cont) #PSAK15

26. ..(1) amortisasi goodwill yg terkait entitas asosiasi tidak diperkenankan..(cont) #PSAK15

27. ..dan (2) setiap selisih lebih bagian investor atas nilai wajar neto aset dan liabilitas dimasukkan sbg penghasilan. #PSAK15

@ErsaTriWahyuni  @JagoAkuntansi untuk investasi yang “held for sale” atau mau dijual, pakai PSAK 58.

28. Penghasilan tsb menentukan bagian investor atas laba rugi entiitas asosiasi pada periode investasi tsb diperoleh. #PSAK15

29. Jika investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas asosiasi, investasinya tidak lagi dicatat dengan (cont) #PSAK15

30. metode ekuitas, tetapi dengan nilai wajar. Hal ini diatur oleh PSAK55 tentang Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan.  #PSAK15

31. Selain dgn perubahan metode yg digunakan, investor mencatat seluruh jumlah yg diakui dalam pendapatan komprehensif lain..(cont) #PSAK15

32. ..yang terkait dengan entitas asosiasi tsb. Keuntungan dan kerugiannya direklasifikasi ke laporan laba rugi. #PSAK15

33. Prosedur-2 mengenai metode ekuitas ini byk dibahas dalam PSAK4 (Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri) #PSAK15

34. Laporan keuangan terkini entitas asosiasi digunakan oleh investor dalam menerapkan metode ekuitas loh Sob. #PSAK15

35. Nah, laporan keuangan investor itu disusun dgn menerapkan kbijakan akuntansi yg sama utk transaksi/peristiwa dlm keadaan serupa. #PSAK15

Oke sob, setelah ngebahas metode ekuitas dalam #PSAK15, ada tanggapan? Kita lanjut lagi ya… Yok scroll terus timeline nya 😀

36. Para investor jg menerapkan persyaratan dlm PSAK55 utk menentukan apakah setiap tambahan rugi penurunan nilai diakui dgn..(cont) #PSAK15

37. ..memperhatikan bagian investor pd entitas asosiasi yg bukan merupakan bagian dr investasi neto dan jumlah rugi penurunan nilai. #PSAK15

38. Goodwill yg tidak diakui secara terpisah dalam entitas asosiasi, semua nilai tercatat diuji penurunan nilai berdasarkan PSAK48. #PSAK15

39. PSAK55 mengindikasikan bahwa investasi mungkin mengalami penurunan nilai. #PSAK15

40. Untuk menentukan nilai pakai investasi, #PSAK15 juga mengatur bahwa entitas mengestimasikan :..(cont)

41. ..(1) bagiannya atas nilai kini arus kas masa depan yg diperkirakan akan dihasilkan oleh entitas asosiasi #PSAK15

42. (2) nilai kini estimasi arus kas masa depan yg dperkirakan timbul dri dividen yg akan dperoleh dri invstasi maupun pelepasannya. #PSAK15

43. Sekian dulu kuliah twitter kita hari ini ya Sob mengenai #PSAK15 nya

Oh ya Sobat Gogo. Ada tambahan kultwit dari Ibu @ErsaTriWahyuni tentang #PSAK15 . Terima kasih ya Ibu 😀

@ErsaTriWahyuni ·Menambahkan kultwitnya @JagoAkuntansi tentang #PSAK15. Tidak mudah menentukan controlled, jointly controlled and significant influence

@ErsaTriWahyuni ·ETW akan berikan contoh realnya dari laporan keuangan nih. #PSAK15. Annual report TELSTRA Australia 2013 yg berbasis IFRS

@ErsaTriWahyuni ·Berikut link Annual Report TELSTRA 2013. ETW akan berikan contoh susahnya menerapkan #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

@ErsaTriWahyuni ·Di link ini coba cek halaman 158. Telstra punya “controlled entity” padahal sahamnya hanya 40% #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

@ErsaTriWahyuni ·Annual Report Telstra 2013 di hal 165 dia punya jointly controlled entities padahal share nya 10% dan 25%. #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-

@ErsaTriWahyuni ·Annual Report Telstra 2013, halaman 165, dia punya Asosiasi padahal memiliki saham 100%. #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

@ErsaTriWahyuni ·Annual report Telstra 2013. Halaman 165. Dia punya asosiasi padahal memiliki 18% dan 46%. #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

@ErsaTriWahyuni ·Alasan Telstra kenapa yg 100% dianggap asosiasi bukan subsidiary, ada di halaman 166. #PSAK15 http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

@ErsaTriWahyuni ·Kebayang gak Sob, susahnya sebagai auditor utk ngecek apakah perusahaan emang beneran punya signidicant influence? #PSAK15

@ErsaTriWahyuni ·@JagoAkuntansi contoh riil nya penghitungan ekuitas cek halaman 167 annual reportnya TELSTRA 2013 yg berbasis IFRS http://www.telstra.com.au/abouttelstra/download/document/Telstra-Annual-Report-2013.pdf …

44. Terima kasih sobat Gogo yg telah berpatisipasi dalam kultwit #PSAK15 . #Learning #Sharing and #Inspiring .

@ErsaTriWahyuni @JagoAkuntansi jangan lupa sudah ada ED PSAK 15 (2013), akan berlaku 1 Januari 2015.